Teori psikologi, seperti yang kita ketahui, ada begitu banyak, baik yang sangat terkenal maupun tidak sering dibahas atau digunakan. Bukan hanya mahasiswa jurusan Psikologi saja, mahasiswa-mahasiswa dari jurusan lain pun juga ada yang membutuhkan teori psikologi untuk digunakan ke dalam penelitiannya, terutama mahasiswa tingkat akhir yang sedang menjalani skripsi. Jika kamu sedang kebingungan, mungkin artikel ini akan membantumu menentukan ingin menggunakan teori psikologi mana yang bisa digunakan demi mendukung penelitianmu.
Ada begitu banyak teori psikologi di dunia ini. Di antara teori-teori tersebut, tentu ada banyak yang sering digunakan. Berikut 8 teori psikologi yang sering digunakan di dalam penelitian.
Teori Kepribadian Sigmund Freud
Teori dari Sigmund Freud ini sudah sangat terkenal dan bahkan diketahui oleh masyarakat luas. Menurut Sigmund Freud, kepribadian dibagi menjadi 3 aspek, yaitu Id, Ego, dan Superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang sudah ada sejak lahir. Id bekerja pada alam sadar. Menurut Sigmund Freud, Id adalah sumber energi psikis, sehingga menjadi kompenen utama kepribadian. Id didorong oleh konsep kesenangan dari semua keinginan dan kebutuhan. Apabila tidak terpenuhi, maka tercipta kecemasan atau ketegangan. Contoh: apabila bayi lapar, dia akan menangis sebagai reaksi Id, dan baru berhenti setelah kebutuhannya terpenuhi.
Ego berfungsi mengatur pemenuhan keinginan agar sesuai dengan aturan yang ada di dunia nyata. Fungsi ego terdapat dalam alam sadar, pra-sadar, dan bawah sadar. Apabila Freud mengibaratkan Id sebagai kuda, maka Ego adalah penunggang kuda. Id berfungsi memberi tenaga, sementara Ego mengendalikan ke mana kuda itu akan berlari. Sebagai contoh: saat sedang melakukan interview dan seseorang sedang lapar, maka orang tersebut akan menahan lapar dan baru mencari makan setelah interview selesai, alih-alih langsung pergi meninggalkan interview.
Superego ini akan muncul pada usia 5 tahun. Superego berfungsi sebagai nilai moral pada manusia yang menentukan mana benar atau salah. Nantinya Superego dibagi lagi menjadi dua, yaitu Sadar (Conscience) dan Ego Ideal.
Teori Kebutuhan Abraham Maslow
Teori Kebutuhan, atau yang lebih dikenal dengan Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow ini melihat bahwa individu harus memenuhi kebutuhannya selama hidup. Dari Teori Kebutuhan ini sendiri digolongkan lagi menjadi 5 kebutuhan dasar, yaitu 1) Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs), 2) Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), 3) Kebutuhan Sosial (Social and Belongingness Needs), 4) Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem Needs), dan 5) Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs).
Teori Psikologi Humanistik Carl Rogers
Menurut Carl Rogers, setiap individu memiliki potensi dan kemampuan untuk memahami dirinya sendiri hingga berfungsi sempurna demi mencapai aktualisasi diri. Rogers juga berpendapat jika masa lalu memang memberikan pengaruh pada masa kini, namun individu tetap bisa berfokus pada hal yang bisa dilakukan pada masa kini.
Teori Psikoanalisis Carl Jung
Teori Psikoanalisis ini disebut kontroversial. Menurut pendapat Jung, psikoanalisis adalah teori yang menegaskan bahwa seluruh aspek kepribadian individu mengalami perkembangan yang holistik, atau mengalami evolusi. Jung juga melandasi teorinya pada gagasan yang disebut psyche, yang nantinya dibagi menjadi dua, yaitu kesadaran dan ketidaksadaran. Evolusi psyche di antaranya
- Kesadaran. Kesadaran ini merupakan proses yang melibatkan ego, seperti nalar, logikan, ingatan, dan perasaan. Ego sendiri nantinya juga dibagi lagi menjadi dua jenis sikap, introvert dan extravert.
- Ketidaksadaran Pribadi. Pada tingkatan ini adalah evolusi yang melibatkan pengalaman, terutama pengalaman tidak mengenakkan. Kumpulan pengalaman tersebut nantinya punya pengaruh besar terhadap ego dan menciptakan perilaku spontan.
- Ketidaksadaran Kolektif. Hal ini berbanding terbalik dengan ketidaksadaran pribadi. Cakupannya adalah ingatan terpendam individu dan leluhurnya yang berupa arketip dan insting sehingga mengontrol pola perilaku. Tahapan ini juga yang mengatur pikiran, emosi, dan tindakan individu terhadap kepercayaan agama, mitos, serta legenda. Di dalam ketidaksadaran kolektif juga terdapat Persona, Shadow, Anima dan Animus, dan Self yang nantinya akan membentuk pola perilaku individu di tengah masyarakat.
- PersonaPersona adalah topeng yang dipakai individu sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap tuntutan keseharian saat berhubungan dengan manusia lain.
- ShadowShadow adalah bagian terdalam dan tergelap dari manusia. Oleh karena itu Shadow mencerminkan insting hewani yang diwariskan moyang pra-manusia.
- Anima dan AnimusIni adalah keyakinan Jung apabila pria dan wanita memiliki komponen seksual yang berlawanan. Seperti pria memiliki sisi feminin dan wanita memiliki sisi maskulin.
- Selfdikonsepkan sebagai energi yang memiliki kemampuan untuk merealisasikan, atau yang disebut Jung sebagai jalan individuasi. Individuasi merupakan proses dimana seseorang menjadi dirinya sendiri yang unik. Oleh karena itu, self adalah kepribadian yang mempersatukan dan menyeimbangkan ketiga arketip lain.
Teori Behaviorisme B. F. Skinner
Teori Behaviorisme milik Skinner ini terkenal karena muncul setelah beliau melakukan percobaan berulang pada seekor tikus, sehingga membentuk sebuah kebiasaan baru. Teori milik Skinner ini disebut juga sebagai Operant Conditioning, yang mengungkapkan bahwa tingkah laku bukan sekadar respo terhadap stimulus. Melainkan suatu tindakan yang disengaja atau operant.
Teori Behaviorisme Ivan Pavlov
Teori ini sebenarnya ada sebelum teori milik Skinner muncul, dan bahkan teori milik Pavlov juga menjadi salah satu dasar dari terciptanya teori milik Skinner. Teori milik Pavlov disebut juga sebagai Classical Conditioning, yang menggambarkan proses pembelajaran melalui asosiasi stimulus dari lingkungan dan bersifat alamiah. Pavlov juga beranggapan bahwa tingkah laku organisme dapat dibentuk melalui peraturan dan manipulasi lingkungan.
Teori Kognitif Jean Piaget
Teori Kognitif milik Piaget adalah teori perkembangan yang terdapat dalam diri anak-anak. Secara khusus, Piaget mengemukakan bahwa ketika pemikiran anak-anak berkembang dari satu tahap ke tahap berikutnya, perilaku mereka juga berubah, yang mencerminkan perkembangan kognitif. Tahap-tahap tersebut ialah:
- Tahap Sensorimotor (Usia 0-2 tahun)Merupakan masa-masa awal, di mana bayi dapat menggunakan panca indera penglihatan, sentuhan, penciuman, rasa, dan pendengaran untuk menjelajahi lingkungan dan tubuh mereka.
- Tahap Pra-operasional (Usia 2-7 tahun)Pada tahap ini pemikiran anak masih didasarkan pada intuisi dan masih belum sepenuhnya logis.
- Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 tahun)Di tahap ini, anak telah menunjukkan penalaran yang logis dan konret. Mereka juga dapat memahami bahwa peristiwa tidak selalu berhubungan dengan mereka, dan orang lain juga memiliki sudut pandang berbeda. Namun mereka belum dapat melakukan hal yang sama untuk konsep abstrak atau hipotesis.
- Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun +)Di tahap akhir perkembangan kognitif ini, anak telah mampu menggunakan simbol-simbol yang berhubungan dengan konsep abstrak, seperti sains. Mereka juga dapat memikirkan berbagai hal dengan cara yang sistematis, menghasilkan teori, dan mempertimbangkan kemungkinan.
Teori Kepribadian Alfred Adler
Sebagai pencetus teori psikologi, Adler memiliki 5 teori. Yaitu di antaranya adalah
1. Tentang tujuan hidup
Menurut Adler, pada dasarnya semua manusia mengejar superioritas. Adler percaya manusia terlahir dalam keadaan inferior dan mencari cara seumur hidup untuk mengatasi hal itu. Keadaan tersebut disebutnya sebagai ‘dorongan untuk menjadi sempurna’.
2. Cara melihat manusia
Ajaran Holisme adalah ajaran yang mengatakan bahwa alam semesta adalah satu kesatuan besar dan merupakan sebuah kesatuan sistem. Maka dari itu, alam semesta tidak akan bisa dipahami apabila tidak mempelajarinya secara utuh. Sebagai orang yang menyukai ajaran Holisme, Adler pun mengungkapkan teori serupa, di mana manusia harus dipelajari sebagai satu kesatuan agar dapat memahaminya dengan baik.
3. Finalisme fiksional
Menurut Adler, manusia menggunakan fiksi secara aktif dalam hidup mereka. Karena dengan fiksi, manusia jadi memiliki keyakinan kalau apa yang dilakukan adalah kebenaran. Sehingga manusia bisa menggunakan fiksi sebagai motivasi tindakan, alih-alih menggunakan masa lalu seperti teori Sigmund Freud. Kebenaran semu dalam pikiran yang membimbing motivasi individu inilah yang disebut Adler sebagai Finalisme Fiksional.
4. Inferioritas
Sejak terlahir, manusia adalah makhluk inferior, karena mereka tidak bisa melakukan apapun sendirian dan pasti membutuhkan bantuan. Menurut Adler, sifat inferior inilah yang mendorong manusia untuk terus berkembang menjadi manusia yang superior dan sempurna.
5. Urutan kelahiran
Selain inferioritas, Adler percaya kalau urutan kelahiran menentukan kepribadian seseorang.
Itulah 8 teori psikologi yang terkenal dan sering digunakan di dalam penelitian. Apa kamu sudah mendapat ide atau gagasan untuk penelitianmu? Kalau masih galau, kamu juga bisa menggunakan search engine Pusat Pustaka atau kunjungi jurnal internasional psikologi untuk cari teori-teori yang lain, loh.